Di Desa Laga Lete, Kecamatan Wewewa Barat, tumbuh sebuah kebanggaan lokal yang kini semakin dikenal: Kopi Lagalete. Kopi ini lahir dari tanah subur dengan udara pegunungan yang sejuk, dipetik secara hati-hati ketika buah telah matang sempurna, lalu dikeringkan alami di bawah sinar matahari. Hasilnya adalah cita rasa khas: kuat, beraroma segar, namun tetap lembut di lidah.
Setiap tegukan Kopi Lagalete bagaikan undangan untuk menyelami kekayaan alam dan budaya Sumba. Tak sekadar minuman, kopi ini adalah bagian dari tradisi—hadir dalam pertemuan keluarga, acara adat, hingga obrolan hangat sehari-hari.
Diolah oleh kelompok lokal KWT Pertiwi Laga Lete, produk ini juga menjadi simbol pemberdayaan perempuan dan penyandang disabilitas. Dengan tangan-tangan terampil, mereka menghadirkan kopi berkualitas yang kini mulai merambah pasar lebih luas, termasuk melalui platform digital seperti Link UMKM. Harga produk sekitar Rp30.000 (harga promosi atau kemasan tertentu).
Lebih dari sebuah cita rasa, Kopi Lagalete adalah cerita tentang kebersamaan, kerja keras, dan semangat masyarakat Sumba Barat Daya dalam memperkenalkan hasil bumi mereka kepada dunia.
Note: Kopi inklusif hasil karya perempuan dan penyandang disabilitas dari pegunungan Wewewa Barat, beraroma khas dan lembut, membawa nama Laga Lete ke pasar yang lebih luas.